Kamis, 23 Juli 2020

SISTEM PERNAPASAN DAN ORGAN-ORGAN PERNAPASAN PADA MANUSIA


SISTEM PERNAPASAN DAN ORGAN-ORGAN PERNAPASAN PADA MANUSIA

Pada saat bernapas, manusia menghirup dan mengembuskan udara pernapasan. Pertukaran gas O2 dan CO2 dalam tubuh makhluk hidup disebut pernapasan atau respirasi. Sistem pernafasan atau disebut juga sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Sistem pernafasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru dimana terjadi pertukaran gas. Sistem pernapasan secara garis besarnya terdiri dari paru-paru dan susunan saluran yang menghubungkan paru-paru dengan yang lainnya, yaitu hidung, tekak, pangkal tenggorok, tenggorok, cabang tenggorok.

B.     ORGAN-ORGAN PERNAPASAN PADA MANUSIA
a.      Rongga hidung (cavum nasalis)

Hidung merupakan tempat pertama kali yang dilalui udara dari luar. Udara keluar masuk melalui rongga hidung. Rongga hidung selalu lembap karena adanya selaput lendir. Di dalam rongga hidung juga terdapat rambut-rambut pendek dan halus. Selaput lendir dan rambut-rambut halus berfungsi menyaring debu dan kotoran yang masuk bersama udara, melekatkan kotoran pada rambut hidung, mengatur suhu udara pernapasan, serta mengenali bau.

b.      Tekak (faring)

Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan persimpangan antara rongga hidung ke tenggorokan(saluran pernapasan) dan rongga mulut ke kerongkongan ( saluran pencernaan). Pada bagian belakang faring terdapat laring.

c.       Pangkal tenggorokan (Laring)
Pada laring terdapat pita suara dan epitologis atau katup pangkal tenggorokan. Pada waktu menelan makanan epitologis menutupi laring sehingga makanan tidak masuk ke tenggorokan. Sebaliknya, pada waktu bernafas epitologis akan membuka sehingga udara masuk ke laring, lalu menuju ke tenggorokan.

d.      Batang tenggorokan (Trakea)
Batang tenggorokan berbentuk seperti pipa dengan panjang kurang lebih 10cm. Trakea bercabang dua di dalam paru-paru membentuk bronkus. Dinding batang tenggorokan terdiri atas tiga lapisan berikut :
1.      Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat
2.   Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea tersusun dari 16-20 cincin tulang rawan yang berbentuk huruf c. Bagian belakang cincin tulang rawan ini tidak tersambung dan menempel pada esofagus. Keadaan tersebut berguna untuk mempertahankan trakea tetap terbuka.
3.  Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitel silindris selapis bersilia yang menghasilkan banyak lendir. Lendir ini berfungsi menangkap debu dan mikroorganisme yang masuk saat menghirup udara. Selanjutnya, debu dan mikroorganisme didorong oleh gerakan silia menuju bagian belakang mulut. Silia-silia ini berfungsi menyaring dan mengeluarkan benda-benda asing yang masuk bersama udara pernapasan. Sementara itu, debu dan mikroorganisme akan dikeluarkan melalui batuk.
e.       Cabang batang tenggorokan (Bronkus)

Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan yang berjumlah sepasang. Satu cabang menuju paru-paru kanan dan cabang lainnya menuju paru-paru kiri. Percabangan bronkus ke arah kiri lebih panjang, sempit dan mendatar dari pada percabangan ke arah kanan. Keadaan tersebut yang menyebabkan paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit. Struktur dinding bronkus hampir sama dengan trakea. Perbedaannya dinding trakea lebih tebal dari pada dinding bronkus. Bronkus akan bercabang menjadi bronkiolus.


f.       Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus. Bronkus kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus, sedangkan bronkus kiri bercabang menjadi dua bronkiolus. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi saluran yang semakin halus, kecil, dan dindingnya semakin tipis. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan, tetapi rongganya bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus.

g.      Alveolus
Alveolus merupakan saluran terakhir dari alat pernapasan. Dinding alveolus mengandung kapiler darah. Pada alveolus terjadi pertukaran oksigen (O2) dari udara bebas ke sel-sel darah dan karbon dioksida (CO2) dari sel-sel darah ke atmosfer udara. Struktur alveolus yang mendukung fungsinya sebagai tempat pertukaran gas sebagai berikut :
1.  Dinding alveolus sangat tipis sehingga gas-gas dapat berdifusi dengan mudah melewati membran alveolus.
2.  Alveolus berupa kantong-kantong kecil mirip anggur (alveoli) yang jumblahnya sangat banyak. Alveoli yang berjumlah banyak ini dapat memperluas permukaan yang digunakan untuk pertukaran gas.
3.     Permukaa bagian dalam alveolus dilapisi oleh sel epitelium yang memungkinkan terjadinya difusi gas antara oksigen dan karbon dioksida.
4.    Pada permukaan bagian luar alveolus terdapat jaringan kapiler darah. Jaringan kapiler darah ini mempercepat terjadinya proses difusi dan pengangkutan gas-gas pernapasan. 
h.      Paru-paru (Pulmo)

Paru-paru merupakan alat pernapasan utama pada manusia. Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas. Paru-paru manusia berjumlah sepasang yaitu paru-paru kanan dan kiri. Paru-paru dibagi menjadi beberapa belahan atau lobus. Paru-paru kanan mempunyai tiga lobus dan paru-paru kiri mempunyai dua lobus. Paru-paru dibungkus oleh selaput tipis rangkap dua yang disebut pkeura. Kedua lapisan tersebut dibatasi oleh cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru. Cairan pleura mencegah terjadinya gesekan paru-paru dan dinding dada yang bergerak saat bernapas.






Notes : Jika ada kritik/saran/request materi silahkan tulis di kolom komentar yaa. Support dari semua readers sangat membantu agar blog ini bisa lebih baik lagi dan bermanfaat. J
Terimakasih banyak J J J

Tidak ada komentar:

PENGGOLONGAN DARAH DAN TRANSFUSI DARAH PADA MANUSIA

Sistem golongan darah yang umum dikenal adalah sistem ABO dan rhesus. Golongan darah sistem ABO ditemukan oleh Karl Landsteiner. Penggolonga...